DAK Sanitasi tahun 2022 itu diajukan oleh pemerintah desa dan dikelola Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Purworejo, Suranto SSos MAP bersama Kabid Cipta Karya dan Bina Kontruksi Aji Nur Hidayat, dan Subkor Air Minum Anawati Suwarno serta Subkor Prasarana Persampahan dan Limbah Hana Nur Rahmawati, menyebut, ada 12 desa di Kabupaten Purworejo yang mendapatkan bantuan DAK Sanitasi tahun 2022.
Sebanyak 12 desa yang mendapatkan DAK itu di antaranya, KSM Jatimulyo Desa Jatirejo Kecamatan Kaligesing, KSM Desa Sawangan Kecamatan Pituruh, KSM Desa Kedungpomahan Wetan Kecamatan Kemiri, KSM Desa Pakisarum Kecamatan Bruno, KSM Mekarsari Desa Brunosari Kecamatan Bruno, KSM Al Fallah Desa Brondong Kecamatan Bruno, KSM Desa Blimbing Kecamatan Bruno, KSM Desa Watuduwur Kecamatan Bruno, KSM Desa Kalisemo Kecamatan Loano, KSM Desa Ketosari Kecamatan Bener, KSM Desa Bleber Kecamatan Bener dan KSM Desa Sukowuwuh Kecamatan Bener.
"Untuk besaran bantuan bantuan DAK Sanitasi tahun 2022 ini masing- masing senilai 316.700.000, dan total dari 12 desa yang menerima di Kabupaten Purworejo tahun 2022 dengan jumlah 3.800.400.000," sebutnya, saat ditemui di kantor DPUPR Purworejo, pada Jumat 2 Agustus 2022.
Dijelaskan, program DAK Sanitasi itu diberikan kepada 12 desa penerima, dengan ketentuan 1 desa terdapat 5 unit septik tang komunal dengan Sambungan Rumah (SR) sekitar 10 KK per unit. "Jadi tiap desa itu ada sekitar 50 SR/ perdesa. Dan jumlah total unit ada 60 unit dengan total SR sekitar 600 SR," jelasnya.
Selain DAK Sanitasi, pemerintah juga memberikan bantuan dana untuk program penyedia air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) yang dikelola oleh kelompok masyarakat. Untuk Pamsimas ada 4 desa yang mendapat bantuan dari dana APBD Kabupaten dan 5 Desa dari dana APBN. 4 desa itu yaitu Desa Keduren Kecamatan Purwodadi, Desa Tlogobulu Kecamatan Kaligesing, Desa Tegalgondo Kecamatan Butuh dan Desa Surorejo Kecamatan Banyuurip.
Adapun 5 desa yang mendapat bantuan dana dari APBN yaitu Desa Kaligono Kecamatan Kaligesing, Desa Tlogoguwo Kecamatan Kaligesing, Desa Turus Kecamatan Kemiri, Desa Bapangsari Kecamatan Bagelen dan Desa Sangubanyu Kecamatan Grabag.
"Untuk bantuan Pamsimas yang dari APBD sebesar 187.500.000 per desa, sedangkan bantuan Pamsimas dari APBN sebesar 400 juta per desa. Adapun bantuan langsung turun ke rekening kelompok masyarakat pengelola Pamsimas dimasing-masing desa dan tim fasilitasi hanya melakukan monitoring," terangnya.
Diharapkan dengan pembangunan sanitasi itu mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, bahkan keberadaan lingkungan yang bersih dan sehat berdampak kepada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Kegiatan itu diharapkan bisa berdampak sebagai tolak ukur aktifitas
dalam masyarakat yang memenuhi standar kesehatan dalam hal ini ada
penekanan dari pemerintah pusat bahwa ini sebagai penurunan angka
stunting kemudian bagian dari standar pelayanan kesehatan kepada
masyarakat itu sendiri, selain itu pemerintah yang telah memberikan
alokasi dana baik dari DAK maupun dana dari Propinsi maupun daerah
(APBD), maka kelompok masyarakat ini harus betul- betul bisa merapat,
dikelola dan dimanfaatkan secara baik untuk masyarakat," harapnya. (widarto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar