Memberikan Berita dan Informasi Terkini di seluruh Jawa Tengah * Mau Bisnis Anda Semakin Berkembang ? Iklankan Produk anda di Kabar Jateng !!! Silahkan Hubungi di 085643358148 / 081326613938

Rabu, 30 Maret 2022

Subkon dan Suplier Pembangunan Gedung Baru MTsN 7 Kebumen Tagih Pembayaran ke Kontraktor

Mengadu ke Sekolah dan Kemenag, Minta Bantuan untuk Komunikasi ke Kontraktor

Peserta aksi menuntut pembayaran
KEBUMEN, KABARJATENG.CO.ID - Perjuangan menuntut apa yang menjadi hak yang belum terbayar, dilakukan Kasiman Ngatio (Ako) dan kawan-kawan yang mengataskanamakan subkon bersama mitra kerja yang menjadi penyedia/penyuplai barang Edy Eryanto, termasuk beberapa pihak lainnya, dengan melakukan aksi damai, Selasa 29 Maret 2022 siang.
Mereka menegaskan, telah membangun proyek pembangunan gedung SBSN MTsN 7 Kebumen, Jawa Tengah pada tahun 2021. Aksi damai dilakukan dengan mendatangi gedung MTsN 7 Kebumen, yang disambut baik oleh pihak sekolah, termasuk pengawalan dari pihak aparat seperti Polsek Prembun dan juga Satpol PP. 

Kepada media ini, peserta aksi damai menyebut, menggelar aksi damai untuk menuntut pembayaran kekurangan dana pekerjaan proyek yang belum terbayarkan oleh pihak kontraktor atau pemenang lelang. Mereka juga meminta bantuan kepada pihak MTsN 7 Kebumen sebagai penerima manfaat pembangunan gedung dan Kementerian Agama Kabupaten Kebumen sebagai penyedia anggaran, untuk memfasilitasi komunikasi terhadap PT Reka Esti Utama yang menjadi pemenang lelang dan pelaksana pekerjaan proyek yang masih memiliki tanggungan pembayaran terhadap subkon dan penyedia material yang belum terbayarkan.

Pantauan media ini, peserta aksi membawa sejumlah spanduk dengan berbagai tulisan, mereka melakukan orasi menuntut kontraktor segera membayarkan kekurangan pembayaran.  Usai aksi, perwakilan peserta aksi demo kemudian audiensi bersama pihak sekolah, PPK, perwakilan Kemenag Kabupaten Kebumen dengan disaksikan petugas Kepolisian Sektor Prembun dan Satpol PP Kebumen. 

"Tujuan kami ke sini untuk meminta penyelesaian pembayaran yang belum dibayarkan. Perhitungan kami, dari tagihan total Rp 5.277.458.000, sementara yagn baru dibayar hanya Rp 910.000.000. Kontraktor  masih memiliki tanggungan sebanyak Rp 4,3 miliyar lebih, dan sampai sekarang belum dibayarkan,," ungkap Subkon, Ngatiman Ngatio bersama Anto Prasetyo saat ditemui usai mediasi.

Dikatakan, dirinya sengaja mengajak sejumlah orang yang bernasib sama dalam proyek pembangunan gedung itu untuk melakukan aksi demo agar mendapat respon dari pihak terkait untuk membantu menyelesaikan persoalan itu.

"Karena sampai sekarang belum dibayar, dan pihak kontraktor susah dihubungi, kami meminta bantuan ke pihak sekolah dan Kemenag untuk membantu komunikasi atau menghubungkan dan meminta kepada pihak kontraktor segera membayar, walau tanpa keuntungan cukup kembali modal kami sudah cukup senang," ujar Ako. 
 
Dikatakan, dengan aksi itu dirinya berharap ada perhatian dari berbagai pihak utamanya kontraktor untuk segera membayar tagihan. Jika dalam waktu yang ditentukan tidal mendapat respon pihaknya akan kembali melakukan aksi demo kembali.

"Sementara menunggu kabar dari pihak sekolah dan PPK  yang akan membantu menghubungkan kami dengan pihak kontraktor, jika tidak ada respon kami akan boikot dan duduki gedung yang sudah kami bangun yang sampai sekarang belum dibayar," tegasnya.
 
Hal senada juga dikatakan Edi Iryanto asal Temanggung yang menjadi pemilik toko besi atau penyuplai barang material sesuai pesanan dalam pembangunan gedung itu.

Dirinya juga mengaku material yang disediakan sesuai pesenan belum terbayarkan.

"Total kerugiannya mencapai Rp 2,5 miliar lebih. Kalau dihitung perbankan malah lebih dari Rp 2,6 miliar.  Yang menjadi beban itu saya pinjam perbankan jadi saya harus nanggung untuk membayar bunga per hari sebesar Rp 800 ribu, belum satu tahun kami harus memperbaharui kontrak jika tidak bisa membayar maka kewajiban kami adalah toko dan rumah kami tentu saja akan menjadi milik perbankan," katanya.

Edi mengaku telah mengadukan persoalan itu ke pihak berwajib dengan harapan hak-hak dirinya bisa diterima sesuai dengan perjanjian awal. 

Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pembangunan gedung MTsN 7 Kebumen, Khoirudin, mengatakan, proyek pembangunan gedung yang bersumber dari dana SBSN dengan jumlah pagu anggaran sebesar Rp 7,2 miliar untuk pembangunan dua gedung dengan masing-masing tiga lantai tersebut telah dilakukan dengan baik dan sesuai prosedur. Lelang melalui LPSE, KPA dan PPK MTsN 7 Kebumen juga melakukan pembayaran berdasarkan termin selesainya pekerjaan hingga selesai.  Adapun hubungan kekurangan pembayaran adalah menjadi wilayah kontraktor atau pelaksana pekerjaan yaitu PT Reka Esti Utama.

"Intinya mereka yang datang ke sini itu menyampaikan aspirasi bahwa mereka belum dibayarkan oleh pemborong. Kita bersama pihak MTsN 7 berkontrak dengan PT Reka Esti Utama, jadi kita pembayaran proyek ke PT Reka Esti Utama. Sementara pihak PT Reka Esti Utama saat itu memang diberi keleluasaan untuk menggandeng pekerja sendiri, supplier sendiri, akan tetapi ternyata di belakang ada permasalahan utang piutang atau barang atau pekerja yang belum dibayar dan memang semuanya sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT Reka Esti Utama," katanya.
 
"Kami sampai saat ini masih berusaha untuk komunikasi dengan pihak  Reka Esti Utama, dan akan kami upayakan untuk terus berkomunikasi agar dapat menyelesaikan persoalan ini, apalagi saat ini masih dalam masa pemeliharaan," ujar Khoirudin.

Sedangkan Kepala MTsN 7 Kebumen, Muhammad Nazadudin Chalim bersama Waka Kesiswaan, Bakri, mengaku prihatin atas persoalan itu. Pihaknya mengaku empati untuk membantu para pekerja yang belum terbayarkan. 

"Yang bisa kami lakukan mencoba untuk mengomunikasikan dengan pihak kontraktor dan kami mohon pihak  kontraktor untuk segera menyelesaikan," katanya.

Dikatakan, proyek pembangunan gedung itu merupakan proyek pembangunan kelas baru, bantuan pembangunan yang diberikan oleh pemerintah diberikan dua kali yaitu pada tahun anggaran 2020 dan 2021. 

"Kita dapat bantuan untuk pembangunan gedung kelas baru, karena sekolah di lokasi lama yaitu yang berada di Kauman tidak memungkinkan untuk perkembangan akhirnya pemerintah memberikan bantuan. Rencana pembangunan ini sudah sejak lama, kita melakukan pengadaan tanah di tahun 2004 dan alhamdulillah tahun 2020 dan 2021 dapat bantuan dan pembangunan gedung kelas baru dibangun di lokasi pengadaan lahan yang baru," ungkapnya.

Disebutkan, ada sekitar 899 siswa yang belajar di MTs N 7 Kebumen, dan pihak sekolah mengaku sangat berterimakasih terhadap pemerintah yang telah membantunya.

"Ini sebagai bentuk empati kita karena kita telah diberikan bantuan maka kita akan bantu kepada pihak yang bekerja yang belum terbayarkan. Harapanya pihak PT bisa menyelesaikan persoalan ini," pungkasnya. (*/widarto/tim kj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Flight Schedule Achmad Yani Airport

Info Cuaca Jawa Tengah

Redaksi

Pembina : Tomo Widodo SHut, Pemimpin Umum : Sigit Widiyanto SE, Pemimpin Redaksi: Drs Raga Affandi, Koordinator IT & Kreatif : Djoko Santoso, Ardi Dwi Septiawan, Bimo Satrio , Juli Prastomo , Manager Iklan : Tanti Susilowati, Manager Pemasaran dan EO : : Drs Heri Prastowo, Kepala Litbang : Ax Bowo Sutoko SPd, Staf Litbang : Edy Iriyanto, Kabiro Purworejo : Ngabdiri Koim, Kabiro Surakarta : Isvaradi, Staf Redaksi : Woro Suciningtyas SE, M Hendra Aryanto SE, Duta Pamungkas, Eko Stianto , Fotografer : Rahmat Yuni Antoro, Penerbit: Kabar Group , Kantor Pusat: Jl Batu Ratna Perum Griya Karang Joang Asri 2 Blok C2 No 27 RT 15 Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara-Kota Balikpapan-Kaltim, Indonesia Telp.: 081347420231, 0853 4743 3322, 082138182572 Email: redaksi__kabarkaltim@hotmail.com