Wahyu Makutharama di Trirejo : Lestarikan Warisan Luhur Bangsa

Dwi Darmawan menyerahkan wayang Janoko pada Ki Sarjono

PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID-Warisan adiluhung leluhur bangsa Indonesia yang diakui di mata dunia luar, wayang kulit, harus dilestarikan. Ajakan ini disampaikan dalang Ki Sarjono Hadi Prayitno SSn, saat pentas di balai desa Trirejo Kecamatan Loano, Purworejo, Selasa (24/10/2017) malam. Tak hanya Ki Sarjono, Kepala Desa Trirejo Dwi Darmawan AMd, juga mengajak semua pihak nguri-uri budaya tradisional Jawa. 

"Meski perkembangan informasi dan teknologi begitu cepat, namun jangan sampai meninggalkan budaya kita, warisan luhur bangsa kita, seperti wayang kulit. Banyak makna positif kehidupan yang terkandung dalam cerita wayang kulit," beber Ki Sarjono dalam pentasnya yang dihadiri unsur Muspika Loano dan juga Ketua DPRD Puworejo Ir Luhur Pambudi, Wakil Ketua DPRD Yopi Prabowo SH dan juga Dion Agasi SKom. 

Dwi Darmawan bersama tamu undangan

Ki Sarjono yang membawakan cerita Wahyu Makutharama, yang pada intinya mengingatkan kepada semuanya, untuk mendapatkan wahyu atau anugerah tersebut, dilakoni dengan laku sabar, narimo, ngalah, welas asih dan ikhlas. Tidak mencari kepentingan pribadi semata, mengejar harta benda dengan rakus atau serakah, namun diingatkan untuk mencari kesempurnaan, mengekang hawa nafsu, biso rumongso bukannya rumongso biso. Seimbang antara olah pikir dan olah rasa. 

Dalam ceritanya, Ki Sarjono mengingatkan menuju jalan kasampurnan untuk mendapatkan anugerah, tidak boleh tergoda semua bujuk rayu atau godaan yang bisa menghambat perjalanan mendapatkan wahyu atau anugerah, bahkan bisa saja membatalkan anugerah besar tersebut jika menuruti hawa nafsu dan tergoda. 

Tak lupa didoakan, agar Desa Trirejo makin maju dan sukses, menjadi desa mandiri, desa percontohan di Kabupaten Purworejo, di bawah kepemimpinan Dwi Darmawan mampu menyejahterakan semua warganya, dan selalu guyub rukun. Hadir pula dalam kegiatan itu, perwakilan dari keturunan Mbah Gagak Handoko Loano, yaitu R Bayu Christriadi yang menyaksikan hingga selesai acara. (kj)