Untuk Sawunggalih FC sebagai kaptennya Sugeng Riyadi, sedangkan Paguyuban Jateng DIY dengan kaptennya eks pemain PSIM Jogjakarta, Dani. Paguyuban Jateng DIY juga ada eks pemain PSS Sleman, Tri Basuki, yang juga didaulat menjadi leader di paguyuban tersebut. Untuk diketahui, setahun sekali diadakan event khusus yang dinamakan Liga Istimewa, dalam Liga Istimewa ada dua kriteria yaitu usia 40 dan usia 50.
Untuk Liga Istimewa usia 40 tinggal menunggu putaran terakhir final antara Muntilan All Star v Mandala Sukoharjo pada 19 Maret 2023 di Maguwa Internasional Stadion. Sedangkan untuk putaran Liga Istimewa usia 50 belum dilakukan. Pertandingan yang baru saja dimainkan antara Paguyuban Jateng DIY v Sawunggalih FC (SAS), dimenangkan oleh Paguyuban Jateng DIY dengan skor 2 - 0.
Eksisnya keberadaan Sawunggalih FC tak lepas dari owner rumah makan Depot 168 Sugeng Riyadi yang juga alumni PMB tahun 89. "Di dalam usia yang bisa dikatakan sudah tidak muda lagi para pemain bola ini masih kelihatan energik dan semangat, tampak keceriaan di wajah para pemain," kata Sugeng.
"Ada tiga klub usia 40 di Kabupaten Purworejo yakni SAS dari Kecamatan Kutoarjo, USK dari Kecamatan Kemiri dan IM Legend dari Kecamatan Purworejo," imbuh Sugeng Riyadi.
Kesebelasan Sawunggalih FC (Sawunggalih All Star) diperkuat juga oleh Kapolsek Kutoarjo AKP Kuat. Kapolsek ikut berpatisipasi dalam pertandingan persahabatan usia 40 ini. Kapolsek Kutoarjo memang hobi dengan sepakbola semenjak usia masih remaja hingga sekarang. "Tujuannya untuk mengolahragakan masyarakat dan silaturahmi mantan-mantan pemain bola maupun yang hobi bermain bola dengan persyaratan usia 40 ke atas," tegas AKP Kuat. (*)
reporter : heri prastowo/ngabdiri koim
editor : tomo widodo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar