Lulusan Masa Pendemi Lebih Kuasai Digitalisasi
Kelima lulusan terbaik UMP diwisudah oleh Rektor dan mendapat penghargaan khusus |
Selain dilantik dan berkesempatan diwisuda langsung oleh Rektor UMP, mereka juga menerima penghargaan dan uang dalam bentuk tabungan. Kelima wisudawan tersebut yakni Ninin Nun ‘Aini dari Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dengan IPK 3,83, Tri Inten Pratiwi dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dengan dengan IPK 3,83, Rakha dari Prodi Pendidikan Teknik Otomotif dengan IPK 3,78, Melanisa Udarani Pratiwi dari Prodi Agribisnis dengan IPK 3,71 dan Gita Tiara Anggraeni dari Prodi Pendidikan Ekonomi dengan IPK 3,63.
“Ada 15 orang wisudawan cumlaude dari 5 Prodi dan diwisuda langsung oleh rektor. Dari jumlah itu, 5 wisudawan berhasil lulus dengan IPK tertinggi sehingga UMP memberikan apresiasi khusus,” sebutnya.
Menurutnya, wisuda periode ini cukup berkesan karena dapat digelar secara Luring dalam 1 sesi dengan dihadiri langsung para wali wisudawan. Kendati demikian, beberapa ketentuan terkait protokol kesehatan masih diterapkan.
“Wisudawan tampak senang dan bersemangat, seperti tadi saat pidato kesan dan pesan oleh perwakilan wisudawan terbaik. Kami juga menampilkan grup karawitan Surya Budaya yang dikelola PBSJ. Kita patut mengapresiasi karena ada beberapa mahasiswa yang memiliki keterbatasan fisik disabilitas, tapi suaranya sangat merdu,” katanya.
Rektor UMP, Dr Rofiq Nurhadi MAg, dalam pidatonya menyampaikan bahwa menjalani dan menyelesaikan studi akademik dalam situasi pandemi Covid-19 bukanlah hal yang mudah. Butuh ketekunan dan keuletan tersendiri. Namun, pihaknya juga menegaskan bahwa meski menjadi lulusan pada masa pandemi Covid-19 yang sempat menjalani perkuliahan secara Daring, para wisudawan tetap harus percaya diri. Pasalnya, sejak awal pendemi UMP terus beradaptasi sehingga tidak mengurangi mutu pembelajaran dan kualitas lulusan. Dengan segala dampak pandemi, salah satu hal positifnya yakni mahasiswa justrus lebih menguasai digitalisasi.
“Karena itu, kemampuan dalam memahami dan memanfaatkan teknologi digital harus terus ditingkatkan, agar terus dapat mengikuti perkembangannya yang sangat pesat ini,” ungkapnya. Lebih lanjut pihaknya menegaskan bahwa ketatnya persaingan dalam semua aspek kehidupan menuntut kompetensi yang dapat di andalkan. Pendidikan dan pengalaman selama menjalani kuliah di UMP diharapkan dapat menjadi bekal bagi para wisudawan dalam berpikir dan bertindak, sebagai insan intelektual yang mengedepankan perilaku yang bermartabat dan berbudaya.
“Kami berpesan agar kita semua tidak kehilangan jati diri sebagai seorang yang cerdas dan berkarakter mulia,” tegasnya. Sementara itu, Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH mengungkapkan bahwa jumlah angkatan kerja dengan dunia kerja di Indonesia mengalami ketidakseimbangan. Kondisi itu menuntut para Sarjana sebagai kaum intelektual untuk terus mengembangkan prakarsa, kreativitas dan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) dalam menghadapi persaingan dan tantangan yang semakin berat.
“Saudara hendaknya tidak menggantungkan masa depan dengan hanya mencari
pekerjaan, namun justru membuka kesempatan kerja bagi orang lain, yang
pada gilirannya akan mendukung terwujudnya peningkatan kesejahteraan
masyarakat,” tandasnya. (topo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar