Ketua MPR Buka Pameran Lukisan Iwan Suhaya
JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menegaskan eksistensi Iwan Suhaya selama lebih dari 30 tahun berkarya di dunia seni lukis sudah tidak diragukan lagi. Keberhasilan menyelenggarakan pameran tunggal hingga 29 kali di berbagai tempat prestisius, membuktikan bahwa karya-karya Iwan Suhaya tidak sekadar diakui. Tetapi juga mendapatkan apresiasi dan tempat istimewa di hati penikmat seni.
"Bagi yang sudah mengenal Iwan
Suhaya, karya-karya yang dipamerkan adalah penegasan atas konsistensi dan
kesetiaannya pada aliran hiper realisme khas Iwan Suhaya. Bagi yang baru kali
ini menyaksikan secara langsung hasil goresan kanvas Iwan Suhaya, saya yakin
pameran kali ini akan memberikan sebuah kesan yang mendalam," ujar Bamsoet
saat membuka pameran tunggal lukisan karya Iwan Suhaya bertajuk
"I.DEN.TI.TY", di Hotel Mandarin Jakarta, Jumat (4/9/2020) malam.
Ketua DPR RI ke-20 ini menilai, karya-karya Iwan Suhaya adalah manifestasi dari
ekspresi seni dan aktualisasi ide dan gagasan Iwan Suhaya dalam memandang
dunia. Ketekunannya menyajikan objek flora dan fauna merepresentasikan
kecintaannya pada alam. Dengan teknik integrasi bingkai sebagai bagian dari
karya lukisnya, Iwan telah menyodorkan konsep karya seni yang 'khas' dan enak
dinikmati.
"Berbicara tentang seni lukis,
kita diingatkan pada sebuah pepatah, bahwa sebuah gambar bernilai seribu kata.
Mendeskripsikan sebuah karya lukis ke dalam bahasa verbal, bisa jadi tidak
cukup mewakili sepenuhnya pesan yang disampaikan oleh bahasa visual. Dalam
konsepsi ini, kedalaman makna lukisan terasa lebih komunikatif dalam
menyampaikan pesan, dibandingkan deskripsi verbal yang memiliki keterbatasan
rujukan," tutur Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, sebuah lukisan akan
menghadirkan beragam pemaknaan di benak setiap orang, tergantung dari cara
pandang masing-masing. Meskipun dapat dimaknai dengan berbagai persepsi dan
asumsi, pada hakekatnya karya seni dilahirkan untuk satu tujuan, yaitu
menyajikan kesan keindahan bagi penikmatnya.
"Seni lukis juga mengajarkan kepada kita pada sebuah filosofi dalam
memaknai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pada sebuah lukisan
kita dapati beragam warna dan corak, tetapi di tangan pelukis handal,
keberagaman warna dan corak tersebut diolah sedemikian rupa, sehingga yang nampak
di hadapan kita adalah sebuah keindahan," tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menekankan, begitu pula dalam memaknai
kemajemukan dan heterogenitas bangsa Indonesia. Maka akan ditemukan keindahan
dalam keberagaman suku, agama, dan budaya bangsa Indonesia.
"Mari kita jadikan setiap diri kita sebagai pelukis kebangsaan, yang
senantiasa berusaha menghadirkan keindahan dalam keberagaman. Pandemi tidak
boleh mengendurkan semangat, melemahkan hati, dan memasung pikiran kita untuk
tetap bekerja dan berkarya. Saya percaya, sikap optimis adalah sumber energi
bagi kita untuk bersama-sama bangkit dari masa-masa sulit saat ini,"
pungkas Bamsoet. (*/kg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar