"Sebagian besar dari mereka memiliki kesamaan, yakni responsif dan komunikatif dalam menyampaikan kebijakan yang diambil. Menunjukan bahwa perempuan punya kekhasan tersendiri yang terkadang tak dimiliki pria, sekaligus menunjukan kepada dunia bahwa keberadaan perempuan tak bisa lagi dianggap sebelah mata," ujar Bamsoet saat menjadi Keynote Speech Sosialisasi Empat Pilar MPR RI secara virtual bersama kader Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dari Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Senin (15/6/2020).
Mantan Ketua DPR RI ini menjelaskan,
selain berada di garis terdepan dalam melawan pandemi Covid-19, perempuan juga
termasuk kalangan yang paling rentan terkena dampak Covid-19. Tak hanya menjadi
korban positif Covid-19, perempuan bahkan dihadapi pada permasalahan domestik
berupa meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama pandemi Covid-19.
"Sekjen Perserikatan
Bangsa-Bangsa (United Nations/PBB) bahkan sampai menyerukan kepada berbagai
negara untuk memperhatikan kaum perempuan selama penerapan kebijakan karantina
(lockdown). Di India, misalnya, kasus KDRT melonjak dua kali lipat selama lockdown,
sementera di Prancis kasus KDRT diperkirakan naik sepertiga dalam seminggu
setelah Prancis menerapkan lockdown. Kita bersyukur, di Indonesia belum ditemui
peningkatan KDRT selama PSBB. Namun bukan berarti kita boleh lengah,
kewaspadaan tetap harus dilakukan," jelas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini
mendorong kaum muda perempuan terlibat dalam berbagai organisasi, IPPNU.
Sehingga bisa menjadi bekal bagi mereka di masa mendatang, agar senantiasa
menjadi perempuan yang bertaqwa, berakhlak mulia, dan berilmu, serta memiliki
wawasan kebangsaan. Dan yang terpenting, tak dianggap sebelah mata oleh
siapapun juga.
"Dengan aktif di berbagai
organisasi, kaum muda perempuan juga bisa mempersiapkan diri menjemput tongkat
estafet kepemimpinan bangsa. Eksistensi bangsa sangat bergantung dengan
kualitas sumber daya manusianya, baik dari aspek kompetensi keahlian, keilmuan,
dan yang tidak boleh terlupakan adalah karakternya," tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, atas dasar itulah MPR RI konsisten melaksanakan pembangunan karakter bangsa (nation character building) melalui pemasyarakatan Empat Pilar MPR RI yang pada hakikatnya adalah pembangunan karakter dan jati diri bangsa Indonesia.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, atas dasar itulah MPR RI konsisten melaksanakan pembangunan karakter bangsa (nation character building) melalui pemasyarakatan Empat Pilar MPR RI yang pada hakikatnya adalah pembangunan karakter dan jati diri bangsa Indonesia.
Empat Pilar MPR itu adalah Pancasila
sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral serta alat
pemersatu bangsa; Undang-Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945 sebagai
landasan konstitusional; Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai
konsensus yang harus dijunjung tinggi serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai
semangat pemersatu dalam kemajemukan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar