"Pengadaan Seragam Batik SD Tak Dikoordinir Dindikpora"

Inisiatif Masing-masing Sekolah, Harga Kesepakatan dengan Pihak Penyedia 

Kadindikpora Sukmo saat jumpa pers (foto mustaqim)

PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID-Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Purworejo, menggelar jumpa pers di ruang Kepala Dindikpora  Sukmo Widi Harwanto SH MH, Jumat (22/11/2019. Jumpa pers tersebut, memberikan klarifikasi terkait pengadaan seragam batik bagi siswa SD di Purworejo. 

Sejumlah pihak yang terkait juga didatangkan dalam pertemuan itu. untuk memberikan keterangan terkait seragam batik. “Dengan mengundang rekan-rekan wartawan, untuk menanggapi adanya isu yang beredar tentang seragam batik yang akhir-akhir ini cukup ramai diperbincangkan. Kami pastikan, Dinas Pendidikan tidak memiliki kepentingan apapun tentang pengadaan seragam batik tersebut,” tegas Sukmo.

Dijelaskan, pengadaan seragam batik di Sekolah Dasar tersebut tidak dikoordinir oleh Dindikpora. Pemesanan yang dilakukan serentak itu merupakan inisiatif dari sekolah masing-masing. 

Mengenai harga juga kesepakatan antara pihak sekolah dengan penyedia seragam batik. “Kami tidak mengintervensi apapun. Bahkan ada beberapa sekolah yang tidak beli, tidak apa-apa. Kenapa dibuat seragam (modelnya), itu supaya mudah. Jadi kalau ada siswa pindah sekolah tidak perlu beli seragam lagi. Di samping itu harga (yang sekarang) juga lebih murah,” ujar Sukmo. 

Pernyataan tersebut mendapat pembenaran dari Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3KS)  tingkat Sekolah Dasar Kecamatan Bener,  Suherman, yang sengaja dihadirkan dalam konferensi pers itu. 

“Tahun lalu sebelum pengadaan bersama harga per potong Rp 80 ribuan,” kata Suherman. 

Suherman tidak menyanggah, bahwa pemesanan seragam batik oleh beberapa sekolah dilakukan secara kolektif, namun eksekusinya tetap dilaksanakan oleh masing-masing sekolah, tidak dikoordinir oleh Dindikpora.  

Sementara Ketua Pengawas Pendidikan, Gunawan, yang mengaku ikut mencari supplier seragam batik SD, ikut memberikan komentarnya. "Orangtua murid tidak perlu khawatir jika seragam yang diterimanya dirasa cacat. Kalau barangnya cacat bisa dikembalikan. Kalau ada kabar mengenai harganya berbeda-beda, itu tergantung dari kesepakatan orangtua murid dan pihak sekolah. Bisa jadi ada beberapa sekolah yang menentukan harga berbeda dengan sekolah lainnya," kata Gunawan. (gm) 

penulis : gus mustaqim

editor   : tomo widodo