Calon Kades Patihan-Sragen Tri Mulyono naik traktor keliling desa (foto : warsito) |
Dirinya menyatakan siap membangun Desa Patihan yang sudah baik menjadi lebih baik dengan visi dan misinya. Kampanye yang dilaksanakan oleh calon Kades nomor 2 Kamis (19/9/2019), cukup unik, seru dan mengundang simpati masyarakat.
Tri Mulyono menaiki traktor yang biasa digunakan untuk membajak sawah, mengelilingi Desa Patihan dan memohon doa restu kepada masyarakat untuk mendukung dan memilih nomor 2 dalam pemungutan suara, Kamis 26 September 2019 mendatang.
Tri Mulyono dan istrinya disambut hangat dan meriah masyarakat Patihan (foto warsito) |
"Mewujudkan visi saya, saya tuangkan dalam misi yaitu Pemerintah Desa Patihan sebagai abdi masyarakat harus mampu mengayomi dan memberikan pelayanan yang terbaik, jujur, berkeadilan dan terbuka seluas-luasnya bagi kepentingan seluruh warga Desa Patihan. Kemudian menciptakan kenyamanan dalam proses pelayanan masyarakat dengan pelayanan terbaik, jujur, transparan dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Contoh: Bahwa tanah hak milik di Desa Patihan masih banyak yang berupa Letter C dan alhamdulillah kita sudah mendapat rekomendasi dari BPN untuk penyertifikatan tanah Letter C tersebut melalui program PTSL," beber dia.
Para pendukung Tri Mulyono salam dua jari untuk kemenangan sang kades petahana (foto warsito) |
Sementara itu Larso dan rekan-rekan lainnya sebagai tim sukses Kemenangan Tri Mulyono, sejak sebelumnya sudah menyiapkan soundsystem dan mengumpulkan ribuan masa pendukung nomor urut 2 Tri Mulyono. Ribuan masa yang ikut kampanye mengelilingi Desa Patihan pun berjalan lancar.
“Olo tanpo rupo yen tumandhang amung sedelok” (Setiap kesusahan, keburukan dan masalah-masalah apabila dijalani dengan senang hati maka akan hanya terasa sebentar saja).
“Ojo waton ngomong ning yen ngomong sing gawe waton” (Jangan hanya sekadar bicara, namun apabila bicara harus bisa dibuktikan).
"Yen duit ora duwe tapi yen kebutuhan opo-opo biso". Demikian selogan-selogan kampanye yang diserukan Larso bersam tim sukses lainnya.
Di akhir pembacaan visi dan misi, Tri Mulyono menyampaikan tidak banyak janji, tapi bukti dan kerja nyata dan transparansi bagi masyarakat. Acara dilanjutkan membacakan sebuah Pantun "HOLOPIS KUNTUL BARIS" jangan lupa pilih Tri Mulyono nomer 2 Calon Kepala Desa Patihan.
Holopis kuntul baris merupakan peribahasa Jawa yakni saiyeg saeka praya. Artinya bekerja dengan gotong royong. Itu yang hampir semua anak bangsa negeri ini memahami makna kalimat tersebut.
Holopis Kuntul Baris sendiri berasal dari Bahasa Jawa yang kurang lebih berarti tolong menolong dan gotong royong. Tercetusnya slogan ini diketahui sejak tahun 1960-an, sering disuarakan ketika masyarakat sedang bersama-sama mengerjakan sesuatu yang berat. Mereka akan beramai-ramai mengucapkan slogan tersebut dengan keyakinan bisa meringankan beban yang ditanggung. Selama orde lama, kata-kata ini juga dipopulerkan oleh Bung Karno dalam pidato-pidatonya. Maknanya kurang lebih sama, mengajak masyarakat untuk bahu-membahu untuk saling membantu. (*)
penulis : warsito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar