JAKARTA,
KABARINDONESIA.CO.ID-Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang juga menjabat
sebagai Kepala Badan Bela Negara Forum Komunikasi Putra Putri
Purnawirawan dan Putra Putri TNI/Polri (FKPPI) memaparkan, sebagai
puncak rangkaian HUT FKPPI ke-40 akan diadakan Jambore Kebangsaan Bela
Negara pada 7-9 Desember 2018 di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta
Selatan. Kegiatan tersebut akan diikuti seribu lebih anggota FKPPI dari
berbagai provinsi.
"Sebuah kehormatan bagi Keluarga Besar FKPPI jika Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Tito Karnavian bisa membuka acara Jambore Kebangsaan Bela Negara. Sengaja kami undang Panglima TNI dan Kapolri, selain karena keduanya memang akrab dan solid dalam bekerja, juga untuk menunjukkan kepada para putra putri anggota TNI dan Polri bahwa keharmonisan merupakan kunci utama kemajuan," ujar Bamsoet saat bertemu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (14/11/2018).
"Sebuah kehormatan bagi Keluarga Besar FKPPI jika Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Tito Karnavian bisa membuka acara Jambore Kebangsaan Bela Negara. Sengaja kami undang Panglima TNI dan Kapolri, selain karena keduanya memang akrab dan solid dalam bekerja, juga untuk menunjukkan kepada para putra putri anggota TNI dan Polri bahwa keharmonisan merupakan kunci utama kemajuan," ujar Bamsoet saat bertemu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Turut
hadir pengurus FKPPI antara lain, Pontjo Sutowo (Ketua Umum), Anna R.
Legawati (Sekretaris Jenderal), Indra (Wakil Ketua Umum), Devi Andita
(Ketua Pelaksana Jambore Bela Negara FKPPI). Sedangkan Panglima TNI
Marsel Hadi Tjahjanto didampingi Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko (Asisten
Teritorial Panglima TNI) dan Mayjen TNI Santos G Matondang (Kepala
Pusat Penerangan TNI).
Legislator
Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Kebumen dan
Banjarnegara ini juga menyampaikan kepada Panglima TNI berbagai kegiatan
FKPPI di tahun 2018. Pertama, konsolidasi organisasi memantapkan
peleburan FKPPI dengan Gerakan Muda FKPPI menjadi Keluarga Besar FKPPI.
Kedua, penyelenggaraan diskusi bulanan di JCC dan Hotel Sultan, bekerja
sama dengan Universitas Indonesia dan Yayasan Suluh. Tanggal 1 Desember
2018 nanti akan menjadi penutup serial diskusi yang merangkum seluruh
hasil diskusi untuk disampaikan kepada Presiden sebagai bahan masukan.
Ketiga,
pemberian bantuan kemanusiaan membantu korban bencana alam di Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Tengah. Keempat, konsolidasi penerapan
e-KTA Keluarga Besar (KB) FKPPI, memudahkan pendaftaran ulang maupun
mendaftar menjadi anggota baru KB FKPPI secara online melalui handphone.
Kelima, pelaksanaan Hari Ulang Tahun FKPPI ke-40 dan Rapimnas FKPPI
tahun 2018.
"FKPPI
ingin agar peringatan Hari Ulang Tahun ke-40 tidak hanya dilakukan
secara seremonial semata. Jambore Kebangsaan Bela Negara merupakan bakti
FKPPI kepada ibu pertiwi agar bisa mendidik dan melatih para calon
kader Bela Negara Keluarga Besar FKPPI. Usai mengikuti Jambore, seribu
kader tersebut akan ditempatkan di berbagai desa dan kelurahan untuk
mendukung tugas kewilayahan yang diemban Babinsa TNI dan Babinkamtibnas
Polri," jelas Bamsoet.
Tak
hanya itu, Politisi Partai Golkar ini menambahkan, seribu kader Jambore
juga akan mengemban tugas sosial kemanusiaan di masyarakat melalui
kemitraan dengan berbagai kementerian dan lembaga negara, maupun dengan
organisasi masyarakat lainnya. Dengan demikian kehadiran FKPPI tidak
hanya dirasakan oleh para anggotanya saja, namun juga bisa dirasakan
oleh masyarakat luas.
"Dengan
dibuka oleh Panglima TNI dan Kapolri, serta ditutup Insya Allah oleh
Presiden Joko Widodo pada 9 Desember 2018, Jambore Kebangsaan Bela
Negara akan menjadi momentum bagi FKPPI dalam melanjutkan pengabdiannya
kepada bangsa dan negara. Sekaligus menjadi tonggak bagi FKPPI dalam
menyambut tahun 2019 dengan penuh sikap optimis," pungkas Bamsoet.
(*/ki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar