Bamsoet dalam suatu agenda di luar negeri |
Memasuki
pekan kedua November 2018, terjadi kenaikan harga beras medium akibat
turunnya volume pasokan ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Tidak
membantah, Menteri Pertanian Amran Sulaiman membenarkan kenaikan harga
beras medium disebabkan anomali penggilingan beras medium menjadi
premium.
Karena
anomali itu, terjadi kelangkaan beras medium di pasar. Bahkan Para
pedagang beras juga mengkonfirmasi bahwa persentase terbesar dari stok
di pasar saat ini adalah beras premium yang biasanya dikonsumsi kalangan
menengah atas.
Akibatanya, pada beberapa pasar tradisional, dilaporkan bahwa harga
beras medium sudah mencapai Rp 11.000 per kilogram.
Padahal,
per September 2018, harga beras medium masih di kisaran Rp 9.310 per
kilogram
Kelangkaan dan kenaikan harga beras medium itulah yang harus segera
diatasi oleh tim ekonomi Kabinet Kerja dan Bulog. Masalah ini harus
disikapi dengan sangat serius, karena 70 persen dari konsumsi masyarakat
kelas menengah-bawah adalah beras medium.
Ketersediaannya
harus segera dicukupi dan kenaikan harganya harus dihentikan agar
kelompok masyarakat menengah-bawah tidak dirugikan.
Untuk mengoreksi situasi pasar beras seperti itu, DPR berharap
pemerintah bersama Bulog segera mengguyur pasar dengan memanfaatkan stok
beras medium di gudang Bulog yang saat ini mencapai 2,7 juta ton.
Mendekati
akhir tahun 2018, pemerintah dan Bulog perlu bekerja lebih keras agar
komoditi Beras tidak bermasalah. Aspek kecukupan atau stok harus dijaga,
sementara harga beras harus diupayakan terkendali atau stabil.
Bagaimana pun, di tahun politik 2019 mendatang, isu tentang harga
kebutuhan pokok bisa menjadi sangat sensitif. Ketika terjadi kenaikan
harga kebutuhan pokok, apalagi beras, kekuatan oposisi akan menggoreng
isu kenaikan harga untuk merusak kredibilitas pemerintah.
Faktor
ini patut digarisbawahi oleh tim ekonomi di Kabinet Kerja, mengingat
kekuatan oposisi sejak beberapa bulan belakangan ini konsisten menyoal
harga kebutuhan pokok, serta mengeksploitasi keluh kesah ibu rumah
tangga tentang harga kebutuhan pokok. (*/ki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar