Mbah Joko dengan empat butir kelapa di tangannya |
PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID-Ada-ada saja bentuk dukungan dan simpati publik diberikan para pendukung dalam pemilihan kepala desa (pilkades). Sebagaimana event-event politik lainnya, seperti pilkada bupati, gubernur hingga pemilihan presiden (pilpres), antusiasme masyarakat sangat tinggi. Ini hal positif, yang menandakan proses politik dalam suatu pemilihan pemimpin, merupakan event menggembirakan.
Jika proses demokrasi dilalui dengan suasana gembira, sejuk, aman dan damai, menandakan kedewasaan dan kematangan masyarakat Indonesia dalam berpolitik. Pembelajaran berpolitik pun menjadi tugas bersama, tanggung jawab bersama semua elemen bangsa, beda pilihan adalah hal biasa, namun tetap bersatu dalam suatu masyarakat baik di tingkat desa, kabupaten/kota, provinsi hingga sebagai suatu masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Semangat antusias dan kegembiraan berdemokrasi seperti itulah, yang hendak ditularkan Joko Muryanto yang mendukung salah satu kandidat dalam pilkades Jenar Kidul Kecamatan Purwodadi, Purworejo.
"Beda pilihan itu biasa dalam suatu proses politik. Bahkan terkadang dalam satu keluarga pun, memiliki pilihan politik yang berbeda-beda. Dan itu hal wajar atau biasa dalam berdemokrasi. Namun yang menjadi hal utama adalah persatuan dan kesatuan. Jadi saya sangat mendukung pilkades damai, aman, jujur dan tertib," sebut Mbah Joko-pensiunan Departemen Luar Negeri-yang kini menikmati masa tuanya di Jenar Lor.
Mbah Joko pun berani menunjukkan dukungan politiknya, dan itu suatu hal lumrah dalam iklim kebebasan saat ini. "Dukung mendukung sesuatu yang lumrah, dalam koridor etika, tidak menjelek-jelekkan satu dan yang lainnya. Itulah ciri kedewasaan, berkompetisi yang sehat," urai Mbah Joko.
Mbah Joko kendati tidak memiliki suara untuk Pilkades Jenar Kidul, dirinya memberikan dukungan moril untuk Joko Kartono, calon termuda dengan nomor 4 tanda gambar kelapa. "Ini benar terjadi, di dapur saya ada 4 butir kelapa. Pas jumlahnya 4, dan Joko Kartono memang nomor 4 dengan tanda gambar kelapa," beber Mbah Joko.
"Pembelajaran politik adalah tugas kita bersama, tak hanya menjadi tugas para penyelenggara pemilihan. Dengan masyarakat yang dewasa, itu juga menunjukkan suatu kemajuan yang berimbas pada banyak hal positif lainnya," tutup Mbah Joko. (widodo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar