Dinpusip Launching Buku Antologi Budaya Lokal Purworejo
PURWOREJO,
KABARJATENG.CO.ID - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpusip)
Kabupaten Purworejo terus
berkomitmen untuk melestarikan budaya lokal melalui jalur literasi.
Menggandeng 60 penulis, Dinpusip meluncurkan buku antologi berjudul
“Serba-Serbi Budaya Lokal Purworejo : Himpunan 60 Esai”, bertempat di
aula Gedung Layanan Pendukung Perpustakaan, Rabu (28/5/2025).
Peluncuran buku menandai berakhirnya Bimbingan Teknis Penulisan Konten
Budaya Lokal Tahap III.
Acara ini dibuka Kepala Dinpusip Stephanus Aan Isa Nugroho SSTP
MSi, dihadiri 5 narasumber, serta para penulis yang bukunya dimuat
dalam antologi. Dalam sambutannya, Aan menyampaikan rasa bangga dan
apresiasi kepada para peserta.
“Menulis bukan sekadar mencatat, tapi juga menjaga napas sejarah dan
budaya kita agar tetap hidup,” tegasnya.
Sebanyak 60 penulis yang hadir, bukan saja menjadi tamu, tapi sebagai
bagian penting dari perjalanan ini. Mereka telah melalui serangkaian
pembinaan sejak tahap awal, menggali kekayaan lokal dari berbagai sudut:
dari tradisi dan kesenian, hingga cerita rakyat, kuliner, dan
nilai-nilai kearifan lokal khas Purworejo.
Diskusi dalam sesi bedah buku berlangsung hangat dan penuh energi. Para
narasumber yang berkompeten yaitu Dr Junaedi Setiyono MPd, Herlina
Setyowati MPd, Hantoro Wibowo dan Ki Sudadi, berbagi pengalaman
serta pemikiran mengenai pentingnya menulis budaya lokal dengan
pendekatan yang otentik dan menyentuh.
Interaksi yang terjadi antara peserta dan narasumber menunjukkan
antusiasme yang tinggi. Banyak yang tak hanya bertanya, tapi juga
berbagi kisah, keresahan dan tantangan pribadi dalam proses penulisan.
Dari sinilah terlihat bahwa menulis budaya bukan perkara mudah, tapi
sangat mungkin dilakukan jika dilakukan bersama-sama.
Kabid Perpustakaan Sigit Sudibyo mengungkapkan, kegiatan ini merupakan
komitmen Dinpusip untuk terus menumbuhkan gerakan literasi.
"Harapannya, semangat menulis dan mencintai budaya lokal dapat terus
tumbuh di tengah masyarakat terutama generasi muda, agar mereka tidak
hanya mengenal akar budayanya, tapi juga bangga berdiri di atasnya,"
kata Aan sapaan akrab Stephanus Aan Isa Nugroho SSTP
MSi. (*/kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar