Start dari Petilasan Sunan Geseng dan Finish Balai Desa Bagelen
Arak-arakan gunungan hasil bumi warga Desa Bagelen Kecamatan Bagelen - Purworejo |
Mereka melakukan kirab dengan mengambil start dari petilasan Sunan Geseng dengan melewati jalan utama Purworejo - Yogyakarta dan menyusuri jalan perkampungan hingga sampai di Balai Desa Bagelen dengan menempuh jarak sekira 4 Km. Rombongan kirab diawali dengan group drumb band dari SDN Bedug, lalu pasukan bendera Merah Putih, gunungan hasil bumi dan barisan estafet gunungan, barisan perangkat desa, perwakilan RW dan perwakilan PWB, Yaci serta UGM.
Selain kirab budaya, pada Senin (28/8/2023) pameran UMKM desa dan festival hadroh. Sedangkan di hari ketiga pada Selasa (29/8/2023), Gumregah Bagelen diisi dengan kegiatan kontes kambing Etawa, pementasan tari kuda lumping Waringin Kridho Turonggo Mudho dan campursari Ringkes.
"Kegiatan ini semata-mata ingin menindaklanjuti dari program Bagelen Desa Wisata, yang pada tanggal 30 September 2022 lalu menyatakan bahwa desa wisata religi Desa Bagelen menjadi terbaik kedua di Kabupaten Purworejo. Adapun tujuan kegiatan ini adalah turut serta membangun dan mengangkat nama Bagelen dengan karya serta kreativitas untuk mendukung potensi desa wisata sehingga berdampak pada perekonomian masyarakat," ungkap Widiyanto saat ditemui usaj kirab.
"Karena 10 menit sudah bisa sampai di Bandara YIA Kulonprogo Yogyakarta, dan Bagelen merupakan pintu masuk utama dari bandara itu, pintu masuk melalui Purworejo adalah di Bagelen. Oleh karena itu kami ingin mengangkat wisata Bagelen," ujarnya.
Sesuai dengan harapan dan cita-cita, dengan mengangkat wisata akan
masuk investasi, dunia usaha di Bagelen, sehingga akan mengangkat UMKM
warga yang ada di Desa Bagelen.
"Kesimpulannya adalah mengangkat nama Bagelen demi masyarakat yang
berbudaya, berkreativitas, sehingga berdampak pada perekonomian
masyarakat," pungkas Widiyanto. (widarto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar