Bupati mengatakan eksistensi Bahasa Jawa sebagai bahasa ibu dan warisan luhur nenek moyang semakin terkikis dengan perkembangan jaman. Terutama Bahasa Jawa yang masuk strata kromo atau kromo inggil.
"Eksistensi Bahasa Jawa sebagai bahasa ibu dan warisan luhur nenek moyang, dari waktu ke waktu semakin banyak ditinggalkan komunitasnya sendiri," katanya.
Dikatakan, penggunaan Bahasa Jawa sudah sangat jarang memperhatikan tingkat tutur, lebih sering menggunakan Bahasa Jawa Ngoko meskipun dengan orang yang lebih tua. "Realitas ini tentu sangat sangat menyedihkan dan memprihatinkan, karena Bahasa Jawa justru ditinggalkan oleh masyarakat Jawa. Sementara di sisi lain, banyak orang mancanegara yang justru sangat getol mempelajari Bahasa Jawa yang dinilai sangat adiluhung," ujarnya.
Dirinya juga merasa prihatin karena banyak pejabat di jajaran Pemkab
Purworejo termasuk Kepala Perangkat Daerah belum memiliki kemampuan
memadai dalam berbahasa Jawa. Sehingga melalui pelatihan ini dirinya
berharap para Kepala Perangkat Daerah maupun pejabat dan pegawai di
jajaran Pemerintah Kabupaten Purworejo, dapat ikut nguri-uri bahasa
Jawa. "Hasil dari pelatihan ini, akan dibuktikan bersama dalam Lomba
Pidato Berbahasa Jawa dalam rangka peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia. Mari bersama-sama kita ikut berkontribusi dalam
upaya ’nguri-uri’ Bahasa Jawa," ajaknya. (kj)
Sumber : Prokopim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar