Pemilu adalah Hak Rakyat, Tolak Penundaan Pemilu
AHY menyampaikan tiga hal pokok yang menjadi bahasan yakni memikirkan dan mencari solusi atas kehidupan rakyat khususnya kesejahteraan, adanya isu nasional tentang hukum dan kebebasan demokrasi serta harapan Demokrat terhadap pelaksanaan Pemilu. AHY menyinggung persoalan-persolan saat berkeliling ke beberapa wilayah Indonesia seperti keluhan dari ibu rumah tangga (IRT) terkait mahalnya harga beras, kelangkaan pupuk yang dirasakan petani, mahalnya harga solar yang dikeluhkan para nelayan, kesulitan para pelaku UMKM untuk bangkit pasca pandemi khususnya mendapatkan akses usaha.
Para guru pun mengadu karena tak kunjung diangkat jadi ASN. Demikian pula dengan generasi milenial yang hampir frustasi karena bingung belum dapat kerja. Juga keluhan terkait ketimpangan akses informasi di desa dan kota yang masih cukup besar, serta daya beli masyarakat yang turun drastis.
AHY menekankan bahwa agenda terdepan Partai Demokrat adalah peningkatkan kesejahteraan rakyat dengan mewujudkan good governance yang transparan dan akuntabel. AHY juga menyampaikan Partai Demokrat juga menyatakan sikap terhadap permasalahan hukum, termasuk meminta KPU untuk mendengarkan suara rakyat yang menolak penundaan pelaksanaan Pemilu.
Pemilu adalah hak rakyat untuk memilih dan dipilih, jangan diganggu. "Kami mendukung sistem Pemilu yang proporsional dengan memberikan hak semua rakyat untuk memilih dan dipilih. Jangan menyalahi aturan yang fundamental," tegas AHY yang disambut gemuruh hadirin.
AHY mengharapkan Pemilu yang jujur dan adil, untuk itu Partai Demokrat mengusulkan fairplay dengan menggunakan elemen netralitas para aparat negara termasuk TNI, Polri. Selain itu Bawaslu juga diharapkan bisa menegakkan Pemilu yang independen sehingga menang kalah akan dapat diterima seluruh kader Demokrat agar dapat membantu dan memberikan solusi kepada rakyat yang sedang kesulitan, terutama menjelang Ramadan. (*)
reporter : eko stianto
editor : tomo widodo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar