Dalang Ki Sunarpo, Lakon Semar Bangun Kahyangan
Wayang kulit itu digelar sebagai puncak acara rangkaian kegiatan merti desa atau merti bumi tahun 2023 Kelurahan Pangenrejo. Meski sempat diguyur hujan dan gerimis, kegiatan merti bumi itu tidak menyurutkan semangat masyarakat Kelurahan Pangenrejo, mereka beramai- ramai antusias menonton pagelaran wayang kulit yang digelar semalam suntuk.
Tampak hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Purworejo, Stepanus Aan Isa Nugraha, budayawan Purworejo, Soekoso DM, Muspika Purworejo, tokoh masyarakat dan warga Kelnyaurahan Pangenrejo umum. Merti bumi juga membawa berkah bagi warga sekitar dengan menggelar lapak atau berjualan di lokasi merti bumi. Lurah Pangenrejo, Lepot Agusmanto, saat ditemui di sela kegiatan merti bumi Pangenrejo mengatakan, rangkaian kegiatan merti desa atau merti bumi Kelurahan Pangenrejo tahun 2023, telah dilaksanakan sejak beberapa hari lalu, yaitu dengan melaksanakan kerja bakti dan pemasangan umbul-umbul di lapangan Ciluek pada Minggu (12/2/2023), lalu ziarah makam ke makam Sitaru dan Semawung, makam Kebondalem dan Kusumoyudo serta makam Sasono Loyo pada Kamis (16/2/2023), dilanjutkan bersih beji di RT 1 RW 6 pada Jumat (17/2/2023), kirab budaya dan kenduri agung di lapangan Ciluek serta pada Sabtu (18/2/2023) siang.
Dan sebagai puncak acara kegiatan merti desa atau merti bumi yaitu pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Sunarpo Guno Prayitno dari Desa Dudukulon Kecamatan Grabag dengan lakon Semar Bangun Kahyangan yang dilaksanakan di lapangan Ciluek pada Sabtu (18/2/2023) malam.
Merti desa atau merti bumi, jelas Lepot, merupakan kegiatan rutin yang dillksanakan warga di Kelurahan Pangenrejo, namun untuk pagelaran wayang kulit tidak digelar setiap tahun, melainkan dilaksanakan pada setiap tahun ganjil.
"Semenjak yang saya ketahui yaitu sejak tahun 2013 untuk acara merti dusun atau merti bumi ini memang dilaksanakan setiap tahunya yaitu pada bulan rajab, namun kalau pelaksanaan wayang kulit tidak dilaksanakan setiap tahun, tetapi bergantian dengan kegiatan lain yakni pengajian akbar, jika tahun ganjil itu digelar wayang kulit jika tahun genap digelar pengajian akbar, dan kebetulan di tahun 2023 ini merupakan tahun ganjil, maka digelar pagelaran wayang kulit. Hal itu sudah ditetapkan para tokoh dan sesepuh, karena kaitannya dengan efisiensi biaya maka dilakukan pergantian," jelasnya.
Lepot berharap, untuk tahun yang akan datang merti desa atau merti bumi
Pangenrejo akan dikemas lebih gayeng lagi, tentunya dengan doa dan
dukungan dari masyarakat.
"Harapan ke depan kami memohon doa dan dukungan semoga kegiatan merti
bumi tetap eksis dan semakin ada antusias dari warga untuk
menambah semaraknya acara kegiatan dalam rangka merti dusun atau merti
bumi Kelurahan Pangenrejo ini," harapnya. (widarto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar