Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan sertifikat peserta KSB dan penyerahan bantuan Kementerian Sosial RI dalam rangka kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana melalui KSB di Lumbung Sosial Ukirsari Jaya sebesar Rp 202.193.420.
Hadir dari Kemensos yang diwakilkan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kus Budhiharto AKS, Kabid Linjamsos Dinsos Provinsi Jawa Tengah Drs Sarjimo MSi, pejabat Dinsos Kabupaten Semarang, Kepala Sentra Antasena Magelang, Forkopimcam, sejumlah pejabat OPD dan undangan terkait.
Sarjimo menjelaskan jika Purworejo merupakan salah satu Kabupeten yang mempunyai kerawanan tinggi dengan catatan bencana yang sangat lengkap. Dijelaskan bahwa pencanangan KSB Desa Ukirsari ini telah sesuai dengan paradigma bencana saat ini yang telah bergeser, yakni kesiapsiagaan mitigasi sehingga kesiapan berbasis masyarakat.
Wabup Yuli Hastuti dalam sambutannya mengatakan, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Purworejo harus senantiasa menyiapkan diri untuk menghadapi setiap kemungkinan terjadinya bencana karena sebagai Purworejo termasuk daerah yang masuk kategori rawan bencana.
Dikatakan, salah satu langkah untuk meminimalisir dampak potensi bencana adalah dengan memberikan pembekalan pengetahuan tentang kebencanaan kepada masyarakat terutama di daerah rawan bencana. Dirinya berharap, hadirnya KSB dapat memperkuat dan melengkapi seluruh unsur yang terlibat dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Purworejo. Apalagi KSB yang beranggotakan masyarakat dari berbagai elemen, diharapkan dapat lebih mengetahui potensi bencana di wilayahnya untuk meminimalisasi dampak bencana alam.
Selain itu, lanjutnya, pembentukan KSB juga bermanfaat memetakan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan infrastruktur yang dapat digunakan sebagai pendukung saat situasi terjadi bencana alam.
Menurutnya, keberhasilan KSB nantinya tidak terlepas dari peran aktif
masyarakat. Dengan adanya KSB, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas
masyarakat untuk lebih siap dalam menghadapi kerentanan dan risiko
bencana.
“Harapannya, masyarakat yang tinggal di daerah bencana dapat melakukan
penanggulangan dengan lebih tepat, cepat, dan tanggap, tentunya dengan
semangat gotong royong dan kebersamaan,” ujar Wabub. (widarto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar