Sarasehan di Pendopo Bupati Purworejo |
Keluarga pelopor adalah keluarga ideal yang bisa menjadi contoh, menjadi teladan dalam segala bidang. Ibu dituntut untuk serba bisa segalanya, dan yang pasti semua harus ada kerja sama dengan suami. Hal tersebut disampaikan Erna Said pada kegiatan sarasehan bertema mewujudkan keluarga pelopor, berlangsung di Pendopo Kabupaten Purworejo.
“Kalau ada kerja sama yang baik antarsuami istri dan anak insyaallah akan terwujud keluarga yang harmonis, ideal, yang mampu mengatasi masalah. Semoga kita semua bisa menjadi contoh yang baik, baik dari penampilan, perilaku, berbicara nantinya akan tercipta keluarga sejahtera,” tandasnya.
Narasumber Nikmah Nurbaiti memaparkan, definisi keluarga pelopor adalah keluarga yang berkualitas dalam aspek moral, pendidikan, kesehatan, sosial budaya, ekonomi dan lingkungan hidup. Orang tua adalah teladan bagi anak-anak. Artinya apa yang anak lihat sehari-hari, maka anak akan melakukannya.
Makanya dalam keluarga perlu menanamkan nilai-nilai yang baik. Juga pentingnya menguatkan karakter positif dengan keteladanan baik dalam disiplin, tanggung jawab, dan menghargai orang lain. Untuk pendidikan anak lanjut Nimah Nurbaiti, seorang ibu harus bisa mengembangkan potensi yang dimiliki anak, sehingga bisa tepat dalam meningkatkan kualitas diri. Termasuk dalam hidup bermasyarakat, bisa terampil ketika ada kegiatan agar anak ikut andil.
“Anak juga agar dibiasakan kerja keras, baik dalam sekolah anak harus belajar, dalam bekerja anak harus disiplin. Terkait papan atau rumah adalah tempat terbaik, karena di dalamnya ada keluarga yang tediri suami istri dan anak. Walaupun rumahnya sederhana tapi kalau isi keluarganya harmonis akan terasa nyaman,” ujarnya.
Sedangkan Umi Marfuah memaparkan, keluarga Indonesia terkepung budaya asing yang bertentangan dengan nilai budaya, agama, dan ideologi yang ada di Indonesia yang nantinya akan merusak keluarga. “Kalau keluarga Indonesia tidak tangguh otomatis anak sebagai penerus kita juga akan hancur. Makanya kita harus menyelamatkan keluarga,” jelasnya.
Menurutnya, keluarga harus dibangun dengan pernikahan yang sah secara
agama dan undang-undang, sehingga anak perlu diawasi jangan sampai anak
perempuan hamil diluar nikah. Sebagai orang tua harus tegas tapi tetap
dengan kasih sayang. “Kita harus mengingatkan anak agar tidak melakukan
kemunkaran. Keluarga harmonis bukan keluarga yang tidak mempunyai
masalah, tetapi keluarga yang bisa menyelesaikan,” tutur Umi. (aspi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar