Memberikan Berita dan Informasi Terkini di seluruh Jawa Tengah * Mau Bisnis Anda Semakin Berkembang ? Iklankan Produk anda di Kabar Jateng !!! Silahkan Hubungi di 085643358148 / 081326613938

Selasa, 18 Agustus 2020

Pandemi, Hilangkan Satu Generasi Paskibraka

oleh :  Danang Agung (Wakil Ketua PPI Provinsi Kalimantan Timur)


HARI kemerdekaan Republik Indonesia identik dengan Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera Kebangsaan Indonesa, Sang Merah Putih yang dilakukan oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Tahun ini, menyisakan catatan tersendiri untuk Paskibraka angkatan 2020. Jika sejak berdirinya Paskibraka pada 1968 lalu, pasukan ini memiliki formasi Pasukan 17/ pengiring (pemandu), Pasukan 8/pembawa bendera (inti) dan Pasukan 45/pengawal. Tahun 2020 ini pasukan tersebut tak nampak. Paskibraka hanya diwakili 3 orang pasukan pengibar bendera.

Paskibraka ini direkrut dari proses seleksi pelajar-pelajar terbaik dari seluruh nusantara. Jika untuk tingkat provinsi dihadirkan dari kabupten /kota. Sedangkan Paskibraka untuk tingkat kabupaten /kota berasal dari kecamatan atau sekolah di daerah. Pelajar calon Paskibraka mengikuti proses seleksi dari fisik, baris-berbaris, kesehatan hingga pengetahuan akademik dan umum. Semua peserta sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari untuk mengikuti penjaringan menjadi calon Paskibraka.

Menjadi Paskibraka itu merupakan sebuah impian tersendiri bagi generasi muda Indonesia. Kelompok pasukan ini dibentuk bukan sebagai figur gagah-gagahan dan menonjolkan kecantikan fisik semata. Namun Paskibraka sejak dilahirkan diperuntukan sebagai simbol perekat NKRI dari Sabang sampai Merauke. Sehingga sejak dini, menghargai dan meghormati merah putih selalu diajarkan dan ditanamkan dalam – dalam pada anggota Paskibraka.

Pandemi Covid-19 menjadi cerita tersendiri, sehingga proses seleksi Paskibraka tahun 2020 di seluruh pelosok negeri ditiadakan. Penulis dapat memahami keputusan dilematis ini. Penyebaran Covid-19 dengan korban kian meningkat. Salah satu cara memutus percepatan penyebarannya dengan mengurangi berbagai kegiatan yang banyak mengumpulkan massa. Salah satunya adalah meniadakan proses seleksi, pelatihan dan pengasramaan kegiatan Paskibraka.

Menjadi Paskibraka adalah kebanggaan tersendiri seumur hidup pelakunya. Proses panjang dari seleksi, Latihan dan memasuki desa bahagia adalah perjalanan pembentukan diri pelajar-pelajar terpilih dari setiap sekolah. Paskibara dilatih untuk disiplin, manajemen waktu dengan baik, bekerja sama (tim work), rasa syukur dan cinta tanah air/nasionalisme.

Paskibraka itu merupakan sebuah impian tersendiri bagi generasi muda Indonesia. Kelompok pasukan ini dibentuk bukan sebagai figur gagah-gagahan dan menonjolkan kecantikan rupa semata. Namun Paskibraka sejak dilahirkan diperuntukan sebagai simbol perekat NKRI dari Sabang sampai Merauke. Paskibraka dihadirkan sebagai figur – figur pelajar yang menjadi percontohan dan harapan generasi mendatang Indonesia.

Beberapa daerah memiliki cerita tersendiri mengenai perekrutan calon Paskibraka 2020. Segala persiapan beberapa pemerintah sebenarnya sudah cukup matang. Sosialisasi dan proses seleksi awal sebenarnya berjalan. Namun dengan pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan ke arah yang lebih baik, keputusan dilematis diambil oleh setiap pemerintah daerah meneruskan atau meniadakan seleksi calon Paskibraka 2020. Akhirnya hampir seluruh daerah meniadakan proses seleksi Paskibraka 2020.

Prosesi pengibaran dan penurunan Sang Merah Putih menggunakan Paskibraka tahun sebelumnya. Dengan jumlah yang terbatas sesuai dengan arahan pemeritah pusat dan teknis pelaksanaan pengibaran dan penuruan Sang Merah Putih mengikuti tata cara yang dilakukan di Istana Negara. Dan prosesi tersebut sudah kita lihat bagaimana bentuk dan caranya. Hanya ada 3 personel Paskibraka yang melakukannya. Pengaturan jaga jarak secara ketat diberlakukan dan tak lupa tambahan atribut masker putih dikenakan.

 

Banyak yang menyayangkan langkah peniadaan Paskibraka 2020 oleh pemerintah. Karena harusnya masih bisa dilakukan dengan standar protokol yang ketat. Sehingga kekhawatiran terpapar Covid-19 dapat dihindari. Tapi mencegah lebih baik daripada mengobati. Antisipasi dan tak mau mengambil risiko tinggi terkait meniadakan perekrutan Paskibraka harus kita terima dengan arif. Apa yang dilakukan oleh pemerintah adalah sebagai tanggung jawabnya melindungi segenap warganya termasuk melindungi Paskibraka.

Pandemi ini, bukan saja membuat perekonomian carut marut , hubungan sosial dibatasi, sistem pendidikan bertransformasi namun membuat proses dan cerita–cerita selama pembentukan Paskibraka pun hilang. Akibat pandemi yang berkepanjangan ini, tahun 2020 Paskibaraka telah kehilangan satu generasinya. Covid-19 telah merenggut harapan ribuan pelajar yang berhasrat menjadi Paskibraka. Segala persiapan yang telah dilakukan sirna.

Paskibraka yang hanya diwakili 3 orang personil pengibar bendera, serasa tak utuh sebagai sebuah pasukan. Formasi perlambang hari kemerdekaan 17-8-45 yang biasanya ditampilkan Paskibraka tak nampak. Keriuhan dan luapan emosional Paskibraka saat Sang Merah Putih mampu dibentangkan dan mengangkasa di udara setelah selesai tugas, tak begitu terasa bergelora.

Semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir, pemerintah terus bekerja keras agar mendapatkan vaksin penawar penyembuhnya. Cukup satu generasi Paskibraka 2020 yang hilang. Jangan sampai 2021 hilangnya generasi Paskbiraka, terulang lagi. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Flight Schedule Achmad Yani Airport

Info Cuaca Jawa Tengah

Redaksi

Pembina : Tomo Widodo SHut, Pemimpin Umum : Sigit Widiyanto SE, Pemimpin Redaksi: Drs Raga Affandi, Koordinator IT & Kreatif : Djoko Santoso, Ardi Dwi Septiawan, Bimo Satrio , Juli Prastomo , Manager Iklan : Tanti Susilowati, Manager Pemasaran dan EO : : Drs Heri Prastowo, Kepala Litbang : Ax Bowo Sutoko SPd, Staf Litbang : Edy Iriyanto, Kabiro Purworejo : Ngabdiri Koim, Kabiro Surakarta : Isvaradi, Staf Redaksi : Woro Suciningtyas SE, M Hendra Aryanto SE, Duta Pamungkas, Eko Stianto , Fotografer : Rahmat Yuni Antoro, Penerbit: Kabar Group , Kantor Pusat: Jl Batu Ratna Perum Griya Karang Joang Asri 2 Blok C2 No 27 RT 15 Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara-Kota Balikpapan-Kaltim, Indonesia Telp.: 081347420231, 0853 4743 3322, 082138182572 Email: redaksi__kabarkaltim@hotmail.com