Memberikan Berita dan Informasi Terkini di seluruh Jawa Tengah * Mau Bisnis Anda Semakin Berkembang ? Iklankan Produk anda di Kabar Jateng !!! Silahkan Hubungi di 085643358148 / 081326613938

Senin, 30 Januari 2023

Global Warming dan Kehidupan Manusia (1)

oleh :  Rachmat (Alumnus Pasca Sarjana IPB)

TELAH nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan manusia.  Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). “ (QS.  Ar- Ruum. 30 : 41).

Sebelum kita bicara lebih jauh tentang Global Warming (pemanasan global), kita lebih dulu mengacu pada Firman Tuhan yang telah tersebut di atas sebagai dasar pijakan, sehingga kita menyadari apa sebab dan akibat mengapa terjadi Global Warming.  Sedangkan pengertian dan definisi Global Warming itu adalah: kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer dan laut dan daratan bumi yang diakibatkan oleh aktivitas manusia atau proses alam (Abu Fatiah Al-Adnani, 26 ; 2008), sedangkan proses terjadinya Global Warming itu sendiri adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari disebut juga gelombang panas/inframerah yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca. Istilah efek rumah kaca (green house effect) adalah istilah untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak bisa tersebar lagi, hal ini berasal dari gelombang pendek radiasi matahari yang menuju bumi dan berubah menjadi gelombang panjang, yang seharusnya gelombang panjang tersebut dipantulkan kembali ke atmosfer tetapi tertahan oleh gas rumah kaca dan dipantulkan kembali ke permukaan bumi, yang akibatnya suhu bumi akan semakin panas. 

Contoh yang sederhana adalah : apabila sebuah mobil yang terkena panas matahari dan mobil tersebut tanpa AC pendingin dan dalam keadaan pintu dan jendela mobil tertutup, maka lama-kelamaan suhu di dalam mobil akan semakin panas, karena panas di dalam mobil terperangkap oleh atap mobil tidak bisa dipantulkan kembali ke luar atmosfer.

Sedangkan zat-zat yang memiliki kontribusi terbentuknya gas rumah kaca (green house effect), adalah :

1.     1. Energi

Sumber energi yang paling utama dalam menyumbangkan efek rumah kaca adalah bahan bakar fosil (BBM) atau Bahan Bakar Minyak yang hampir digunakan di seluruh lini kehidupan seperti semua kendaraan bermotor dan industri-industri yang pasti menggunakan bahan bakar minyak dan batubara, ini semua akan memproduksi gas CO2 (Carbondioksida), gas CO2 inilah yang menjadikan gas rumah kaca.

2.     2. Kerusakan Hutan

Salah satu fungsi hutan sebagai penyerap emisi gas rumah kaca, karena hutan dapat mengubah gas CO2 menjadi O2 (oksigen).  Akan tetapi khususnya proses penebangan hutan di Indonesia makin menjadi-jadi (deforestree), akibat pengrusakan hutan akan menyebabkan naiknya emisi gas rumah kaca. Pada intinya keberadaan hutan disebut paru-paru dunia yang akan menyaring suhu dan udara yang kotor dari CO2 menjadi O2.

3.      3. Pertanian dan Peternakan

Pada sektor pertanian dan petrenaan yang memicu munculnya gas efek rumah kaca adalah: pemanfaatan pupuk, pembusukan sisa-sisa pertanian, pembusukan kotoran-kotoran ternak, dan pembakaran rumput-ruput atau ilalang, dari peristiwa ini akan menghasilkan gas rumah kaca yaitu Gas Metan ( CH4 ) dan gas ini juga dapat dihasilkan oleh tempat-tempat penimbunan sampah. Demikian juga gas yang digunakan untuk alat pendingin AC dan Coolcas juga memberikan kontribusi pada pembentukan gas rumah kaca.

4.      4. Sampah

Tidak bisa dipungkiri bahwa sampah telah menjadi problem terbesar masyarakat dunia, terutama yang terjadi di kota-kota besar, maka tidak dapat dipungkiri bahwa sampah merupakan salah satu kontributor besar dalam memproduksi gas rumah kaca, karena dari situ akan terbentuk gas metan (CH4), karena ini semua adanya aktivitas manusia sehari-hari.

5.      5. Asap Industri dan Kendaraan

Berkembangnya teknologi yang disertai berdirinya pabrik-pabrik dan membutuhkan tenaga listrik yang cukup besar, tentunya akan membutuhkan pembangkit tenaga listrik yang besar pula misalnya: generator, turbin gas atau PLTD (pembangkit listrik tenaga disel), PLTU (pembanglit listrik tenaga uap), PLTG (pembangkit listrik tenaga gas) dan PLTN (pembangkit tenaga listrik tenaga nuklir), kesemuanya ini dalam produksinya membutuhkan bahan bakar fosil dan batu bara, yang segaligus memproduksi gas rumah kaca yang mendugung proses pemanasan global. (bersambung)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Flight Schedule Achmad Yani Airport

Info Cuaca Jawa Tengah

Redaksi

Pembina : Tomo Widodo SHut, Pemimpin Umum : Sigit Widiyanto SE, Pemimpin Redaksi: Drs Raga Affandi, Koordinator IT & Kreatif : Djoko Santoso, Ardi Dwi Septiawan, Bimo Satrio , Juli Prastomo , Manager Iklan : Tanti Susilowati, Manager Pemasaran dan EO : : Drs Heri Prastowo, Kepala Litbang : Ax Bowo Sutoko SPd, Staf Litbang : Edy Iriyanto, Kabiro Purworejo : Ngabdiri Koim, Kabiro Surakarta : Isvaradi, Staf Redaksi : Woro Suciningtyas SE, Duta Pamungkas, Eko Stianto , Fotografer : Rahmat Yuni Antoro, Penerbit: Kabar Group , Kantor Pusat: Jl Batu Ratna Perum Griya Karang Joang Asri 2 Blok C2 No 27 RT 15 Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara-Kota Balikpapan-Kaltim, Indonesia Telp.: 081347420231, 0853 4743 3322, 082138182572 Email: redaksi__kabarkaltim@hotmail.com