Memberikan Berita dan Informasi Terkini di seluruh Jawa Tengah * Mau Bisnis Anda Semakin Berkembang ? Iklankan Produk anda di Kabar Jateng !!! Silahkan Hubungi di 085643358148 / 081326613938

Selasa, 17 September 2019

Cemino adalah Akses Utama Bagi Pasien Cuci Darah

"Seharusnya dokter meminta pasien membuat akses cemino terlebih dahulu sebelum 3 (tiga) bulan pasien gagal ginjal menjalani terapi cuci darah. Mau dipakai atau tidak yang penting pasien sudah punya akses. Ketika sudah saatnya cuci darah, maka pasien cepat tertangani,”. 

“Kita di Indonesia tidak demikian, pasien datang sudah dalam keadaan parah bahkan di ICU, baru dilakukan pemasangan CDL, dan ini memiliki risiko yang sangat tinggi,” ungkap dr. Patrianef, SpB(K)V.

Pernyataan dr Patrinef itu disampaikan di hadapan 150 orang pasien gagal ginjal dalam seminar awam bertajuk “Perawatan Akses Vaskuler pada Pasien Ginjal Kronis” yang digelar oleh Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) bekerjasama dengan Fresenius Medical Care, di Jakarta, Minggu (15/9/2019).

Lebih lanjut dr Patrianef yang merupakan Konsulen Bedah Vaskuler itu menjelaskan bahwa di luar negeri pasien akan langsung dibuat AV Fistula terlebih dahulu ketika dokter memvonis mereka mengalami penyakit ginjal kronis.

“Akses CDL itu bukan yang terbaik. Dan tidak bertahan lama serta banyak komplikasinya, seperti infeksi, demam dan bekuan darah. Yang terbaik dan aman bagi pasien tetap menggunakan AV Fistula/Cemino. Ini sangat kecil komplikasinya. Biasanya perlu waktu matang 6 sampai 12 minggu akses Cemino tersebut baru bisa digunakan untuk mengalirkan darah ke mesin," ungkapnya lagi.

Dokter yang berpraktek di RSCM Jakarta ini menjelaskan lebih dalam lagi Arteriovenous Fistula (AV Fistula) dibuat dengan menghubungkan sebuah arteri dengan sebuah vena, dan vena ini akan menjadi lebar dan lebih kuat. Sedangkan CDL adalah suatu selang steril yang dimasukkan kedalam vena sentral besar pada sekitar leher dan dada pasien.

Menurut data KPCDI Saat ini sekitar 95 persen pasien gagal ginjal melakukan perawatan melalui terapi hemodialisis atau yang akrab disapa dengan cuci darah. Proses hemodialisis menggunakan mesin khusus untuk menyaring darah guna menggantikan fungsi ginjal yang rusak.

Cara kerja hemodialisis adalah dengan mengalirkan darah melalui sebuah sirkulasi ke mesin yang berada diluar tubuh untuk membuang toksin dan kelebihan cairan, kemudian mesin mengembalikan darah yang sudah dibersihkan kembali ke dalam tubuh.

Untuk mengalirkan darah ke mesin khusus tersebut, diperlukan sebuah akses vaskuler dari pembuluh darah yang besar dengan aliran yang cukup kuat. Dan akses untuk hemodialisis ini ada beberapa jenis yang diantaranya dengan Kateter Double Lumen (CDL), AV Fistula/Cimino dan AV Graft. (*/ki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Flight Schedule Achmad Yani Airport

Info Cuaca Jawa Tengah

Redaksi

Pembina : Tomo Widodo SHut, Pemimpin Umum : Sigit Widiyanto SE, Pemimpin Redaksi: Drs Raga Affandi, Koordinator IT & Kreatif : Djoko Santoso, Ardi Dwi Septiawan, Bimo Satrio , Juli Prastomo , Manager Iklan : Tanti Susilowati, Manager Pemasaran dan EO : : Drs Heri Prastowo, Kepala Litbang : Ax Bowo Sutoko SPd, Staf Litbang : Edy Iriyanto, Kabiro Purworejo : Ngabdiri Koim, Kabiro Surakarta : Isvaradi, Staf Redaksi : Woro Suciningtyas SE, M Hendra Aryanto SE, Duta Pamungkas, Eko Stianto , Fotografer : Rahmat Yuni Antoro, Penerbit: Kabar Group , Kantor Pusat: Jl Batu Ratna Perum Griya Karang Joang Asri 2 Blok C2 No 27 RT 15 Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara-Kota Balikpapan-Kaltim, Indonesia Telp.: 081347420231, 0853 4743 3322, 082138182572 Email: redaksi__kabarkaltim@hotmail.com