Sesuai jalan pagi, Airlangga Hartarto dalam kapasitasnya sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dan Ketua Sherpa G-20 menyerahkan satu unit mobil listrik, Wuling, berwarna merah dan kuning kepada Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI.
"Penyerahan mobil listrik tersebut, sebagaimana disampaikan Mbak Puan, merupakan bentuk dukungan Menko Perekonomian dan Ketua Sherpa G-20 Mas Airlangga Hartarto dalam mempromosikan green energy. Sebagaimana halnya penyelenggaraan Parliamentary 20 (P-20), dengan Mbak Puan sebagai tuan rumah di DPR RI yang menyiapkan mobil listrik untuk para Ketua/Wakil Ketua Parlemen Delegasi P-20, dalam acara KTT G-20 nanti di Bali, pemerintah Indonesia salah satunya melalui Menko Perekonomian juga akan menyiapkan mobil listrik sebagai kendaraan operasional delegasi," ujar Bamsoet usai jalan pagi bersama Airlangga Hartarto dan Puan Maharani, di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (8/10/22).
"Seiring dengan itu, populasi kendaraan listrik di Indonesia juga terus tumbuh, dan saat ini diperkirakan mencapai 25,000 unit, dengan rincian kendaraan listrik roda dua (motor listrik) sekitar 22.000 unit, dan kendaraan listrik roda empat (mobil listrik) sekitar 2.600 unit. Selebihnya sekitar 400 unit adalah bus listrik, kendaran listrik untuk angkutan barang dan kendaraan listrik roda tiga. Diperkirakan sampai akhir tahun 2022, motor listrik akan bertambah hingga mencapai 50.000 unit dan mobil listrik akan bertambah hingga mencapai 4.500 unit," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, pertemuan Airlangga Hartarto dan Puan Maharani, yang juga merupakan dua tokoh partai politik terbesar di Indonesia, juga membawa pesan penting tentang pentingnya partai politik menjaga stabilitas dan kondusivitas bangsa. Selain untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, juga untuk memastikan berbagai program pembangunan. Seperti halnya percepatan migrasi kendaraan berbahan bakar minyak ke bermotor listrik, bisa cepat terealisasi.
"Percepatan migrasi kendaraan listrik akan mendatangkan banyak
keuntungan bagi bangsa. Antara lain mengurangi polusi/pencemaran udara,
mengingat 60 persen kontributor pencemaran atau polusi udara di
Indonesia disebabkan oleh kendaraan bermotor. Sekaligus mengurangi beban
subsidi BBM oleh negara, mengingat pada tahun anggaran 2022, besarnya
subsidi BBM dan kompensasi akan mencapai Rp 689 triliun, melebihi yang
dianggarkan pemerintah dalam APBN 2022 senilai Rp 502,4 triliun. Serta
meningkatkan ketahanan energi nasional dan menekan ketergantungan impor
migas, sekaligus merealisasikan komitmen untuk menurunkan emisi sebesar
29 persen pada tahun 2030 dan bahkan 0 persen tahun 2060," pungkas
Bamsoet. (*/kg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar