Aditya Adhi Pradana |
Sebagai pengusaha yang kesehariannya bergelut dengan bidang usaha yang ditekuni, Adit sangat merasakan menurunnya sektor perokonomian akibat pandemi Covid-19 yang terjadi global di berbagai belahan dunia. Termasuk di kotanya sendiri, Adit merasakan menurunnya perekonomian, termasuk keluhan dari rekan-rekan sesama pengusaha muda.
Adit sangat memahami, wabah Corona merupakan bencana dunia, yang harus dihadapi bersama-sama, nyawa manusia adalah yang utama dibandingkan dengan materi. Kesigapan dalam penangangannya dan pencegahan Covid-19, sangat diperlukan. Semua pihak harus bekerja sama, pun dengan masyarakat yang menjaga kesehatan diri demi menjaga kesehatan sesama. Adit mencontohkan, setiap harinya pun menggunakan masker, rajin mencuci tangan, termasuk menjaga jarak. Kesehatan menjadi faktor mutlak, lebih berharga dari harta kekayaan.
"Ekonomi menjadi lesu di bawah bayang-bayang Corona," kata Adit mengawali diskusi santai bersama kabarjateng.co.id, baru-baru ini.
"Saya mendukung karantina wilayah, karena kesehatan dan nyawa lebih dari sekadar materi. Tidak ada sebuah materi manapun, yang sebanding dengan kesehatan," kata Adit yang berharap Corona segera berlalu, dan ekonomi pulih kembali.
Terkait lesunya sisi perekonomian, ia mengharapkan ada sinergi positif dan pengertian antara karyawan dan perusahaan, agar tidak terjadi gejolak di perusahaan yang bisa mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal.
"Kami harapkan itu. Pengertian, sinergi yang baik karyawan dan perusahaannya. Hindari PHK massal, karena dampaknya bisa menjadi lebih buruk," tegas Adit. (kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar