![]() |
Endah Priyati (pendiri Taman Komik Nusantara) |
Taman Komik Nusantara tampil kembali
menghadirkan pameran komik bertema Hari
Perdamaian Internasional pada September 2017. Hari Perdamaian Internasional yang dirayakan setiap 21 September sudah dirancang apik dengan menggelar pameran Taman Komik
Nusantara yang menampilkan 72 komik yang menarasikan dialog tema perdamaian di Pusat
Kebudayaan Soka Gakkai Indonesia, Jakarta sejak 10 September 2017.
Dalam rangka
pekan Perdamaian, Endah Priyati sebagai pendiri Taman Komik Nusantara mengaku
senang dan bangga memperoleh kehormatan menggelar pameran komik yang disaksikan
oleh para tamu undangan terutama wakil dari 4 Kementerian, yaitu Kementerian Agama,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian
Sosial.
![]() |
Tim pengasuh Taman Komik Nusantara |
Narasi besar berisi pesan “Merawat Akal Sehat Dengan Komik
Kreatif” yang disampaikan oleh Taman Komik Nusantara ini memberi kontribusi
positif dalam menebarkan perdamaian dunia seperti ajakan berpikir adil sehat,
merangkul persahabatan, merawat kebhinekaan, menebarkan cinta kasih dan ajakan
damai dari para tokoh dunia.
Hal ini sejalan dengan upaya menciptakan generasi
melek literasi sejarah yang merupakan gerakan sadar sejarah guna menumbuhkan
ketertarikan minat baca, mengolah kritik sumber dan mengasah kreatifitas.
Gerakan ini juga menjadi ajang dialog menarik ketika dihadirkan di depan publik
dengan asuhan pengajar komik Adrianus Aditya dan komikus andalan Alan
Darmasaputra.
Pameran
72 komik yang kaya akan pesan damai yang didukung oleh gambar wayang khas
Nusantara ini menampilkan beragam karakter diri setiap manusia. Karakter
merawat, karakter disiplin, dan karakter mencipta nilai. Nilai-nilai yang kini
sangat relevan dibutuhkan oleh bangsa Indonesia adalah membumikan ajaran kearifan
budaya dan perdamaian dalam keseharian.
![]() |
Anggota Taman Komik Nusantara |
Dalam kebhinekaan kita
sejatinya sangat kaya akan makna kearifan di balik keragaman budaya. Demikian
petikan dialog yang disarikan dari beberapa komik yang dipamerkan yang lahir
dari tangan kreatif seperti Lulu Rezma, Muhammad Khafid, Rosi Febrilianti,
Rismala Julianti, Raflythoriq Sumaga, dan komikus berbakat lain.
“Sudah semestinya kita tidak hanya menyuarakan perdamaian tapi juga berani untuk mengambil langkah
menghentikan segala bentuk kekerasan dan intoleransi. Maraknya penyebaran
kebencian melalui media sosial juga perlu dihentikan. Dalam suasana hari
perdamaian ini, mari hentikan konflik, tindak kekerasan dan intoleransi. Bila
kita membuka sejarah bangsa Indonesia, perdamaian sudah terbukti menjadi nilai
dasar dan fondasi NKRI berdiri, sehingga Indonesia yang sangat beragam atau
bhinneka ini bisa terus ada sampai saat ini. Keragaman bangsa Indonesia dari berbagai
latar belakang bahasa, suku, budaya dan agama, jelas merupakan energi utama
kemajuan bangsa. Kebhinekaan mendorong kita bersikap toleran dan menghargai
perbedaan yang melahirkan perdamaian di sekitar kita. Itulah makna penting
mengapa istilah Bhinneka Tunggal Ika selalu digelorakan para pendiri bangsa
ini,” tutur Endah dengan tegas.
Kegiatan
positif yang diekspresikan dalam bentuk pameran komik ini penting juga sebagai
salah satu wahana mempersiapkan pemimpin muda masa depan dalam menebarkan
spirit cinta kasih, perdamaian dan kemanusiaan.
Dalam hal ini relevan dengan
hakikat ilmu pengetahuan dengan segala praktiknya yang menjadi alat untuk
membangun peradaban bangsa menjadi lebih bermartabat. Pekerjaan terbesar sekarang ini adalah bagaimana merawat nilai budaya
Nusantara, tradisi kearifan lokal dan nilai-nilai universal agama yang menebar
damai.
Nilai-nilai seperti berpikir positif, toleransi, empati dan
gotong-royong tentu akan menjadi penguatan karaktergenerasi mudaagar senantiasa
menggelorakan semangat perdamaian di mana saja. Ramainya partisipasi sekitar
500 undangan yang hadir memperlihatkan betapa makin banyak orang antusias
berperan menebar perdamaian.
[Reportase: Tim Kabar Indonesia]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar